Jetman "Si Manusia Terbang" Meninggal Ketika Latihan Terbang Di Dubai. Apa Penyebab Kematiannya? Yuk Baca Beritanya.
![]() |
Jetman |
Jetsuit / Jetpack, Sekarang Kita Tahu Resikonya
Terbang menggunakan Jetsuit, melayang kemana-mana seperti Superman
dan Iron Man yang terlihat luar biasa menyenangkan, ini adalah impian lama umat
manusia. Vince Reffet, seorang atlet terkenal dunia, juara dunia terbang bebas,
pelompat BASE profesional dan pilot utama Jetsuit Jetman Yves Rossi, telah
meninggal dunia di usia 36 tahun ketika berlatih terbang menggunakan Jetsuit / Jetpack.
Regulasi yang Belum Jelas
Di banyak negara maju, regulasi tentang Jetsuit ini masih
digodog dengan alot karena munuai pro kontra. Di satu sisi manusia tidak bisa mengelak
dan menolak teknologi terbang secanggih ini, sedangkan di sisi lain Jetsuit / Jetpack
harus bisa mengatasi dan menjawab rasa cemas masyarakat. Jetsuit harus aman
digunakan karena resiko terdekat dengan terbang adalah jatuh dan kehilangan
nyawa.
Beberapa tahun yang lalu, Jetpack / Jetsuit secara luas
diyakini sebagai solusi kemacetan. Menjadi jawaban terhadap mobilitas pribadi yang
bebas dan rekreatif namun sepertinya masih jauh dari itu karena dihadapkan
dengan tingginya resiko dan otonomi penerbangan yang pendek. Ketika masyarakat
mulai teribiasa memakai Jetsuit /Jetpack itu artinya terbang adalah bagian dari
kehidupan sehari-hari.
Kematian Sang Jetman
Kembali ke Reffet. Dia terlahir dari keluarga yang suka
terjun payung. Layaknya buah yang jatuh tak jauh dari pohonnya, Reffet juga terjun
di dunia penerbangan. Prestasi gemilang sempat diraihnya. Sebelum bergabung
dengan tim di Jetman dia adalah juara dunia Freeflying (terbang bebas),
pelompat BASE profesional dan atlet berpengalaman, dia selalu melakukan apa
yang paling dia sukai: terbang.
Ini merupakan rapor buruk pertama bagi teknologi terbang
individual. Kematian si manusia jet saat latihan terbang memunculkan pertanyaan
besar sekaligus menegaskan kebenaran bahwa Jetpack / Jetsuit sangatlah
berbahaya. Saat ini penyebab kematiannya sedang diselidiki.
Pengumuman kematiannya pun penuh dengan tanda tanya. Datang
dari tim Jetman, mereka hanya memberikan pernyataan singkat melalui Facebook yang
mengatakan kematiannya terjadi "selama pelatihan" pada 17 November.
Postingan tersebut juga mencatat bahwa Jetman bekerja sama dengan pihak
berwenang setempat dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
Perbedaan Jetsuit / Jetpack Yang Dipakai Jetman
Berbeda dengan Jetsuit / Jetpack yang ada di pasaran yang
terbang dari permukaan tanah, Jetman meluncur dari pesawat atau helikopter.
Dengan cara terbang seperti ini resiko kecelakaan bisa lebih rendah. Misal
ketika ada malfungsi Jetsuit maka Jetman punya banyak waktu untuk membuka
parasut. Terbang dari ketinggian juga memungkinkan jetan untuk melakukan
manufer-manufer atraktif. Reffet melakukan aksi luar biasa ini selama
bertahun-tahun.
Pada Februari 2020, Jetman mendemonstrasikan kemampuan baru
untuk setelan jet, dengan peluncuran Reffet dari darat, melayang di ketinggian
rendah dan mengubah arah, serta melakukan putaran ketinggian tinggi dengan
kecepatan 250 mph (500 kph). Ini adalah pertama kalinya seseorang melakukan ini
dengan setelan Jetman di kehidupan nyata, dan menandai kemajuan luar biasa bagi
perusahaan.
Lantas apa penyebab kematiannya?. Seperti penjeleasan
beberapa paragraph di atas, pihak tim dari Jetman hanya menulis bahwa Jetman meninggal
“selama pelatihan”, dan saat ini sedang diselidiki penyebab kematiannya oleh
pihak berwenang.
Kesimpulan
Demikian sedikit penjelasan mengenai kematian Jetman. Jetsuit
/ Jetpack meski terlihat solutif dalam mobilitas manusia dan dapat mengurai
kemacetan ternyata memiliki resiko yang sangat besar. Kematian Jetman ini
memunculkan tanda tanya di masyarakat, apa gerangan yang terjadi? Apa penyebab
kematiannya? Apakah Jetman terjatuh? Apakah Jetsuit / Jetpacknya rusak ketika
terbang, dan lain sebagainya. Semoga amal ibadah Jetman diterima di sisi Nya. Amin.